Cara Menggunakan Alprazolam

XANAX 1MG - Obat Indonesia

Alprazolam adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan panik. Alprazolam bekerja dengan cara meningkatkan zat kimia alami GABAA (gamma aminobutyric acid-A) di sistem saraf pusat.

Cara Mengonsumsi Alprazolam dengan Benar

  • Sebelum mengonsumsinya, ikuti petunjuk dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat. Gunakan obat ini secara rutin. Jangan memulai atau menghentikan konsumsi obat, atau menambah maupun mengurangi dosis obat tanpa berkonsulutasi dengan dokter terlebih dahulu.
  • Perlu diketahui bahwa penggunaan obat yang tidak sesuai dengan aturan bisa menyebabkan kecanduan, overdosis, sampai kematian. Bukan hanya itu, menghentikan konsumsi obat secara mendadak juga bisa menyebabkan terjadinya sindrom putus obat. Jika anda mengalami kecanduan alprazolam segera hubungi dokter.
  • Obat penenang yang satu ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telah utuh obat ini dengan bantuan air putih. Jangan membelah, mengancurkan, atau mengunyah obat, lantaran bisa meningkatkan risiko terjadinya overdosis.
  • Konsumsi alprazolam pada waktu yang sama tiap harinya. Jika anda lupa mengonsumsinya, maka segera konsumsi begitu teringat jika jarak dengan konsumsi berkutnya belum terlalu dekat. Namun, jika waktunya sudah dekat, maka abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Segera berkonsultasi dengan dokter apabila kondisi anda tidak membaik atau justru semakin parah pasca mengonsumsi alprazolam. Biasanya alprazolam digunakan untuk pengobatan jangka pendek. Jika obat ini digunakan untuk jangka panjang, maka anda akan diminta untuk melakukan cek kesehatan secara rutin.
  • Simpan obat pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Selain itu, jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

 

Dosis dan Aturan Pakai Alprazolam

Berikut dosis obat berdasarkan kondisi yang akan diatasi dan usia pasien:

Kondisi: Pengobatan gangguan kecemasan

  • Dewasa: 0,25 – 0,5 mg, 3 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan tiap 3-4 hari hingga mencapai dosis 3-4 mg per hari, berdasarkan respons dan konsisi pasien, Durasi pengobatan 8-12 minggu.
  • Lansia: 0,25 m, 2-3 kali sehari. Jika dibutuhkan, dosis bisa ditingkatkan berdasarkan kondisi serta respons tubuh pasien.

Kondisi: Gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia

  • Dewasa: Dosis awal 0,5 mg, 3 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan maksimal sebanyak 1 mg per hari tiap 3-4 hari. Jika dibutuhkan, dosis bisa ditingkatkan hingga maksimal 10 mg per hari.
  • Lansia: Dosis awal 0,25 mg, 2-3 kali sehari. Jika dibutuhkan, dosis bisa ditingkatkan berdasarkan kondisi serta respons tubuh pasien.

 

Interaksi Alprazolam dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi yang kemungkinan bisa terjadi apabila aprazolam digunakan bersama obat lain, seperti:

  • Berisiko terjadinya efek samping yang sangat fatal apabila digunakan dengan obat golongan opioid, seperti tramadol.
  • Terjadi peningkatkan kadar alprazolam dalam darah apabila digunakan bersamaan dengan fluoxetine, cimetidine, fluvoxamine, efazodone, itraconazole, dan ketoconazole.
  • Peningkatkan efek samping jika digunakan bersamaan dengan kelompok obat antiansietas lain, obat penenang, antipsikoti, antidepresan, antikonvulsan, obat bius atau antihistamin.
  • Terjadi penurunan kadar obat di dalam darah apabila digunakan bersama carbamazepine atau ritonavir.
  • Peningkatan kadar digoxin dalam darah.

 

Kontraindikasi

Alprazolam tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi insufisiensi pernapasan berat, miastenia gravis, sindrom apnea tidur, glaucoma sudut tertutup akut, dan gangguan fungsi hati. Penggunaan bersamaan dengan inhibitir CYP3A4, seperti itrakonazol dan ketokonazol, dapat meningkatkan risiko efek samping obat.